Prosesor,
memori utama, dan perangkat I/O dapat dinterkoneksikan dengan menggunakan bus
bersama yang fungsi utamanya adalah menyediakan jalur komonikasi untuk transfer
data. Bus tersebut menyediakan jalur yang diperlukan untuk mendukung interrupt
dan arbitrasi. Protokol bus adalah set aturan yang mengatur kelakuan berbagai
perangkat yang terhubung ke bus yaitu kapan harus meletakkan informasi je dalam
bus, menyatakan sinyal kontro, dan lian sebagainya.
Gambar 1. Skema interkoneksi bus
Jalur
bus yang digunakan untuk mentransfer data dapat dikelompokkan menjadi tiga
tipe, yaitu jalur data, alamat, dan kontrol. Sinyal kontrol menetapkan apakah
operasi baca tulis yang dilakukan. Biasanya digunakan jalur R/W tunggal. Jalur
tersebut menetapkan Read pada saat diset 1 dan Write pada saat diset 0. apabila
dimungkinkan menggunakan beberapa ukuran operand seperti byte, word, atau long
word, maka ukuran data yang diminta juga diindikasikan.
Sinyal
kontrol bus juga membawa informasi timing. Sinyal tersebut menetapkan waktu
kapan prosesor dan perangkat I/O dapat meletakkan bus atau menerima data dari
bus. Skema telah ditemukan untuk transfer data melalui bus dapat
dikalsifikasikan sebagai skema synchronous dan asynchronous.
Dalam
setiap operasi transfer data, suatu perangkat memainkan peranan sebagai master,
ini adalah perangkat yang menganisiasi transfer data dengan mengeluarkan
perintah baca atau tulis.
Bus
tersebut mayoritas terdapat dalam komputer komersial. Misalnya bus pada famili
prosesor 68000 memiliki dua mode operasi yaitu satu asynchronous dan satu
synchronous. Keuntungan bus asynchrinous adalah proses handshake menghilangkan
kebutuhan sinkronisasi clock sender dan reciever sehingga menyederhanakan
desain timing. Kecepatan transfer data pada bus asynchonous yang dikontrol oleh
full handshake dibatasi oleh fakta bahwa tiap transfer melibatkan dua jeda
round trip.
Bus
disusun secara hierarkis, karena setiap bus yang memiliki kecepatan rendah akan
dihubungkan dengan bus yang memiliki kecepatan tinggi. Setiap perangkat di
dalam sistem juga dihubungkan ke salah satu bus yang ada. Sebagai contoh, kartu
grafis AGP akan dihubungkan ke bus AGP. Beberapa perangkat lainnya (utamanya
chipset atau kontrolir) akan bertindak sebagai jembatan antara bus-bus yang
berbeda. Sebagai contoh, sebuah kontrolir bus SCSI dapat mengubah sebuah bus menjadi
bus SCSI, baik itu bus PCI atau bus PCI Express.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar